Model Kontemporer
Pembangunan dan Keterbelakangan
Pada bab ini
dijelaskan mengenai beberapa teori baru yang berpengaruh dalam model ekonomi
pembangunan. Meskipun kesuksesan model dalam mecapai pembangunan sulit dicapai yang
dikarenakan banyaknya hambatan diluar perkiraan, tetapi model baru ini dapat membantu
memperbaiki perumusan strategi pembangunan yang lebih baik.
Teori pertumbuhan
baru menganalisis secara terus-menerus pertumbuhan pendapatan nasional yang
ditentukan dalam sistem bukan kekuatan eksternal seperti yang dikatakan oleh
teori neo-klasik yang mengatakan bahwa sebagian besar sumber pertumbuhan
ekonomi merupakan faktor eksogen atau proses yang sama sekali independen dari
kemajuan teknologi.
Meski begitu,
dalam teori pertumbuhan baru juga masih menyimpan kelemahan, bahwa teori ini
tetap tergantung pada sejumlah asumsi neo-klasik yang sering tidak cocok dengan
perekonomian negara berkembang.
Keterbelakangan sebagai Akibat
Kegagalan Koordinasi
Awal abad
ke-21 konsep komplementaris sebagai salah saru syarat bagi keberhasilan
pembangunan selalu dikedepankan. Teori ini mengatakan bahwa beberapa hal harus
berjalan dengan cukup baik, pada saat yang bersamaan, agar pembangunan yang
berkelanjutan dapat berlangsung.
Kegagalan koordinasi
dapat dikatakan sebagai sebuah kondisi dimana berbagai lembaga (agents) tidak
mampu mengkoordinasikan perilaku atau tidakannya (pilihannya) akan memberikan
hasil (equilibrium) yang mengakibatkan lembaga-lembaga tersebut menuju ke dalam
kondisi yang semakin buruk dibandingkan situasi alternatif lain yang merupakan
sebuah equilibrium.
Masalah
dalam koordinasi ini selanjutnya dapat menyebabkan perekonomian tejebak dalam
ekuilibrium yang buruk, yaitu tingkat pendapatan rata-rata yang rendah atau tingkat
pertumbuhan yang rendah, bahkan juga penduduk yang berada dalam kondisi yang
sangat miskin.
Equilibrium Jamak
Prinsip dasar
dalam ekuilibrium jamak adalah manfaat yang diterima oleh sebuah lembaga yang
mengambil suatu tindakan bergantung secara positif pada seberapa banyak lembaga
lain yang diharapkan akan melakukan tindakan yang sama. Contohnya, harga produk
yang dihasilkan oleh petani bergantung pada jumlah pedagang perantara, dan bisa
saja bergantung pada banyaknya petani yang menghasilkan barang serupa.
Dalam kelompok
ukuran kecil, koordinasi bukan menjadi permasalahan karena pihak-pihak yang
terkait saling mengetahui satu sama lain dan mempunyai kepentingan yang sama. Sebaliknya,
untuk masalah yang lebih kompleks maka penyelesaian masalah koorodinasi akan
menjadi semakin rumit.
Titik
keseimbangan pada ekuilibrium jamak terjadi ketika jumlah yang diharapakan
untuk melakukan sesuatu sama dengan jumlah nyata yang melakukan tindakan
tersebut.
Contohnya dalam masalah pembangunan ekonomi adalah
ketika tingkat pengembalian dari suatu investasi bergantung pada keberadaan
investasi lain. Penyelesaiannya akal jadi lebih mudah jika terdapat banyak
investor, namun pasar tidak akan bisa dengan sendirinya menuju kondisi tersebut
tanpa peran dari pihak pemerintah.
Memulai Pembangunan Ekonomi:
Model Dorongan Besar
Model dorongan
besar merupakan model yang menunjukkan bagaimana kegagalan pasar dapat
menimbulkan kebutuhan akan perekonomian yang terencana dan juga kebutuhan akan
berbagai upaya yang dicetuskan oleh kebijakan publik, agar proses pembangunan
ekonomi yang panjang dapat berjalan atau dipercepat.
Singkatnya,
masalah kegagalan koordinasi akan menghambat keberhasilan industrialisasi dan
merupakan kendala bagi dorongan pembangunan.
Teori Pembangunan Ekonomi
Cincin-O dari Kremer
Teori ini mengatakan bahwa pembangunan
modern mensyaratkan bahwa berbagai kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan baik
dan bersama-sama, agar proses produksi dapat menghasilkan nilai yang tinggi. Karena,
hal ini merupakan dasar dari spesialisasi dan pembagian tenaga kerja.
Dalam suatu
kegiatan ekonomi, jika tingkat keterampilannya semakin tinggi maka produk yang
dihasilkan akan semakin baik pula. Para pekerja yang berketerampilan tinggi akan
bekerja bersama dan pekerja yang berketerampilan rendah pun juga akan bekerja
bersama. Jenis pencocokan seperti ini akan membuat produk yang bernilai tinggi
akan terkonsentrasi di negara-negara yang mempunyai pekerja dengan keterampilan
tinggi. Dengan begitu, upah yang diterima secara langsung akan cenderung lebih
tinggi.
Komentar
Posting Komentar