Langsung ke konten utama

Proses Pembuatan Kendang Jimbe



Proses Pembuatan Kendang Jimbe

1.     Pemotongan Kayu

            Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengukur panjang kayu dan dipotong sesuai ukuran, mulai dari yang terkecil 10cm, 15cm, 20cm, 30cm, 40cm, 50cm, 60cm, 70cm dan yang paling besar 1,5 meter. Setelah dipotong sesuai ukuran selanjutnya bagian kayu luar dihilangkan dengan cara dikelupas menggunakan pisau besar sampai bagian putih kayu terlihat.

2.     Pembubutan



            Syarat kayu yang akan dibubut harus sudah dikelupas dan masih yang agak basah, jika kayu sudah kering tidak bisa dibubut lagi. Proses pembubutan kayu ini menggunakan alat bubut yang dijalankan oleh mesin diesel dan membentuknya menggunakan linggis atau besi besar yang sudah dimodifikasi ujungnya.
            Ini adalah proses yang paling beresiko karena memerlukan tenaga yang cukup besar dan diharuskan sudah terampil dalam membentuk kayu sesuai dengan bentuk jimbe.


3.     Pengamplasan dan Pewarnaan


            Setelah kayu sudah membentuk jimbe kemudian keringkan dibawah sinar matahari. Proses selanjutnya yaitu menghaluskan permukaannya dengan cara diamplas menggunakan mesin yang dijalankan oleh diesel juga.
            Jika permukaannya sudah benar-benar halus kumudian diberi warna jika ingin warna lain yang bukan natural, setelah warna mengering dilanjutkan dengan memberi plitur agar terlihat mengkilat dan pada campuran plitur tadi diberi obat anti nonol(bubuk kayu) agar tidak muncul lubang-lubang yang menyebabkan kayu keropos.

4.     Memberi Gambar Motif

 


            Motif yang dipakai yaitu ada 3 macam, pertama adalah motif dengan teknik ukir. Teknik ini adalah yang paling rumit dan hanya bisa dilakukan oleh orang tertentu. Gambar yang dihasilkan terlihat menonjol dan berefek 2 dimensi sampai 3 dimensi. Teknik motif kedua yaitu painting, teknik ini menggunakan cat dan dititik-titikkan pada permukaan jimbe dengan menggunakan alat berupa suntik. Sehingga menghasilkan bintik-bintik warna yang membentuk gambar. Dan teknik yang ketiga adalah spray atau menggunakan cat yang disemprotkan menggunakan kompresor.

5.     Assembling atau Perakitan




            ini adalah proses terakhir dari pembuatan jimbe, yaitu pemasangan tali dan kulit. Prosesnya memang agak rumit jika kita pertama kali melihat, tapi proses perakitan ini masih mudah untuk dipelajari oleh semua orang, karena intinya hanyalah teliti dan telaten. Untuk mengunci dan menyambungkan tali dengan kulit yaitu menggunakan besi yang melingkar sesuai diameter jimbe.
            Tali yang digunakan adalah tali sepatu dan tali alpin/rasta. Dan kulitnya berasal dari kulit sapi maupun kulit kambing. Ketika sudah selesai proses merakitnya, kemudian dijemur sebentar agar kulitnya kering dan akhirnya jadilah kendang jimbe yang dibuat melalui banyak proses yang tidak mudah.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 4 : Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan Pada bab ini dijelaskan mengenai beberapa teori baru yang berpengaruh dalam model ekonomi pembangunan. Meskipun kesuksesan model dalam mecapai pembangunan sulit dicapai yang dikarenakan banyaknya hambatan diluar perkiraan, tetapi model baru ini dapat membantu memperbaiki perumusan strategi pembangunan yang lebih baik. Teori pertumbuhan baru menganalisis secara terus-menerus pertumbuhan pendapatan nasional yang ditentukan dalam sistem bukan kekuatan eksternal seperti yang dikatakan oleh teori neo-klasik yang mengatakan bahwa sebagian besar sumber pertumbuhan ekonomi merupakan faktor eksogen atau proses yang sama sekali independen dari kemajuan teknologi. Meski begitu, dalam teori pertumbuhan baru juga masih menyimpan kelemahan, bahwa teori ini tetap tergantung pada sejumlah asumsi neo-klasik yang sering tidak cocok dengan perekonomian negara berkembang. Keterbelakangan sebagai Akibat Kegagalan Koordinasi Awal abad ke-21 ko

Jenis - Jenis Kamera & Penjelasannya

JENIS-JENIS KAMERA DAN PENJELASANNYA        Sampai sekarang ini telah banyak jenis kamera yang mengalami perkembangan dari pertama kali kamera diciptakan. Dunia fotografi memang banyak peminatnya mulai dari anak-anak, remaja, dan orangtua baik yang asal-asalan, hobi, sampai yang menjadi pekerjaan sehari-hari. Maka dari itu seiring banyaknya penggemar fotografi, teknologi kamera semakin meningkat juga semakin canggih. Begitupula harganya juga bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta, dilihat dari kualitas, teknologi yang digunakan, material, dan kebutuhan Si pemakainya. Berikut macam-macam kamera beserta penjelasannya yang telah ada sampai saat ini : 1. Kamera Compact simple point and shoot           Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor le