Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

GALLERY EKSPOR JIMBE KE BERBAGAI NEGARA

GALLERY EKSPOR JIMBE 1. Korea   2. Swiss  3. Timur Tengah 4. Australia 5. China 6. Perancis 7. Mesir

Proses Pembuatan Kendang Jimbe

Proses Pembuatan Kendang Jimbe 1.      Pemotongan Kayu             Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengukur panjang kayu dan dipotong sesuai ukuran, mulai dari yang terkecil 10cm, 15cm, 20cm, 30cm, 40cm, 50cm, 60cm, 70cm dan yang paling besar 1,5 meter. Setelah dipotong sesuai ukuran selanjutnya bagian kayu luar dihilangkan dengan cara dikelupas menggunakan pisau besar sampai bagian putih kayu terlihat. 2.      Pembubutan             Syarat kayu yang akan dibubut harus sudah dikelupas dan masih yang agak basah, jika kayu sudah kering tidak bisa dibubut lagi. Proses pembubutan kayu ini menggunakan alat bubut yang dijalankan oleh mesin diesel dan membentuknya menggunakan linggis atau besi besar yang sudah dimodifikasi ujungnya.             Ini adalah proses yang paling beresiko karena memerlukan tenaga yang cukup besar dan diharuskan sudah terampil dalam membentuk kayu sesuai dengan bentuk jimbe. 3.      Pengamplasan dan Pewarnaan

TEMPAT WISATA DI BLITAR #2

TEMPAT WISATA DI BLITAR #2             Postingan kali ini adalah lanjutan untuk melengkapi TEMPAT WISATA DI BLITAR #1 1.      Kampung Coklat             Tempat wisata ini masih tergolong baru dan belum cukup populer. Bertempat di Darungan, Kademangan, Kabupaten Blitar. Lama perjalanan dari kota sampai tempat ini kurang lebih 15 menit.             Sebenarnya Kampung Coklat ini bukanlah sebuah tempat yang ditawarkan untuk berpariwisata, karena permulaan tempat ini adalah sebuah perkebunan yang dikelola oleh kelompok tani yang ada di desa tersebut. Karena telah mencapai keberhasilan dalam pengelolaannya, maka kebun ini mulai membuka untuk digunakan tempat studi wisata bagi para pelajar untuk belajar tentang pengolahan coklat. Agar dapat menghasilkan keuntungan akhirnya tempat ini dibuka untuk umum dengan dikenakan tarif Rp 5000 per orang dan mendapat respon positif dari masyarakat.             Di kampung coklat ini hanya ada hal-hal tentang coklat, seperti pohon coklat, b